Wisata Danau Sano Nggoang di Nusa Tenggara Timur
Wisata Danau Sano Nggoang di Nusa Tenggara Timur |
Danau Sano Nggoang adalah danau terbesar di Nusa Tenggara Timur dan memiliki potensi ekowisata yang menarik. Mengunjungi danau ini maka tersaji suasana alam yang tenang dan alami menemani hijaunya warna air dari danau seluas 513 ha. Danau Sano Nggoang terletak di Desa Wae Sano, Kecamatan Sano Nggoang, Kabupaten Manggarai Barat.
Danau Sano Nggoang adalah danau vulkanik yang terletak di sebelah tenggara kawasan Hutan Mbeliling dan blok Hutan Sesok. Hutan Mbeliling sendiri berperan penting sebagai penyimpan dan sumber air bagi daerah di sekitarnya termasuk Labuan Bajo. Labuan Bajo sendiri merupakan ibu kota Kabupaten Manggarai Barat sekaligus pintu masuk ke Taman Nasional Komodo (TNK) serta banyak keajaiban alam dan budaya di Pulau Flores lainnya.
Danau yang berada pada ketinggian 750 m dpl dan memiliki kedalaman sekira 600 m itu menjadi daya tarik karena memiliki kadar belerang yang cukup tinggi. Bau belerang yang menyengat akan tercium saat berada di kawasan danau ini. Oleh karenanya, aktivitas mandi untuk kesehatan kulit adalah salah satu tujuan utama datang ke danau ini selain untuk refreshing, berkeliling danau dengan menunggangi kuda,bird watching, dan lain sebagainya.
Belum banyak wisatawan yang datang mengunjungi tempat ini sehingga kealamiannya masih terjaga dengan baik. Upaya pengembangan danau ini sebagai salah satu destinasi wisata di Manggarai Barat masih terus berlangsung. Perbaikan jalan menuju danau adalah salah satu upaya yang dilakukan sebagai kemudahan bagi akses menuju danau. Berbagai pelatihan yang diperuntukkan bagi masyarakat sebagai pelaku usaha wisata juga gencar digalakkan. Pelatihan tersebut meliputi pelatihan pelayanan wisatawan, pemanduan wisata, memasak masakan lokal, penataan dan pengelolaan home stay, serta pelatihan kesenian dan budaya.
Danau Sano Nggoang berjarak sekira 63 kilometer atau 3 jam perjalanan berkendara dari Kota Labuan Bajo—sebuah kota pelabuhan kecil yang cantik di ujung paling barat Pulau Flores. Pintu masuk ke danau ini berada di Dusun Nunang yang masih asri. Wisatawan yang datang akan disambut dengan ramah, bahkan diadakan upacara adat kapu. Sudah terdapat home stay sederhana di Nunang untuk kebutuhan akomodasi wiasatawan yang letaknya berdekatan dengan danau. Pusat informasi pariwisata, peta wisata, dan guide terlatih juga dapat ditemukan di desa kecil ini.
Sebagai sebuah kawasan yang sedang diupayakan menjadi tujuan ekowisata di Manggarai Barat, Danau Sano Nggoang memiliki potensi wisata yang cukup baik. Ada beragam kegiatan dapat Anda lakukan di sini. Di antaranya adalah rekreasi dengan menungang kuda keliling danau, mandi air panas, pengamatan burung (bird watching), trekking, dan juga fotografi.
Kegiatan keliling danau sembari menikmati pemandangan adalah hal menarik untuk dilakukan apalagi alam dan hutan sekitar danau terbilang masih alami dan asri. Untuk keliling danau dapat Anda lakukan dengan menunggang kuda atau berjalan kaki (trekking) dengan suguhan pemandangan danau dari tempat yang lebih tinggi.
Jalur trekking yang pendek dan biasa menjadi pilihan wisatawan adalah Golo Dewa Peak atau dikenal juga dengan nama Puncak Savana. Trekking ini dapat ditempuh sekira 4 jam pulang pergi. Dari puncak tersebut, Anda dapat menikmati pemandangan Danau Sano Nggoang, Hutan Mbeliling, dan pulau-pulau kecil di sekitarnya. Selain itu, di kawasan ini juga Anda dapat menikmati makanan lokal dan kopi tradisional. Puncak Poco Dedeng adalah jalur lain yang dapat dipilih. Jalur ini lebih menantang karena meliputi bukit-bukit terjal dan hutan lebat.
Sebagai danau vulkanik, terdapat beberapa sumber air panas yang masih alami di sekitar Danau Sano Nggoang. Selain untuk mandi, wisatawan juga dapat memanfaatkan sumber air panas tersebut untuk merebus makanan seperti telur, pisang dan lainnya hanya dengan waktu sekira 3 menit. Sumber air panas ini mengalir dari bambu serupa pancuran dan belum ada tempat tertutup untuk mandi. Kondisinya memang masih alami dan belum dikembangkan lagi.
Selain indah dan tenang sehingga cocok untuk tujuan wisata rekreasi, danau ini juga merupakan habitat beberapa jenis burung, termasuk burung endemik Flores, yaitu gagak flores (Corvus florensis). Tercatat terdapat beberapa jenis burung ada di sekitarnya, yaitu: itik gunung (Anas superciliosa), itik benjut (Anas gibberifrons), tesia timor (Tesia everetti), kipasan flores (Rhipidura diluta), cekakak tunggir-putih (Caridonax fulgidus), dan lainnya.
Kegiatan mengamati burung (bird watching) adalah menarik dan mudah dilakukan di sekitaran danau. Erwin Schmutz, seorang pater asal Jerman, menemukan dan mengidentifikasi beberapa jenis pohon dan burung endemik di kawasan Danau Sano Nggoang. Schmutz yang pernah menetap di Nunang selama 22 tahun sampai 1985 sudah dianggap sebagai seorang tokoh masyarakat oleh penduduk Nunang.
Untuk wisata budaya dan religi, Anda dapat mengunjungi sebuah kompleks kampung tua di atas perbukitan Golo Mblecek. Kampung ini adalah kampung nenek moyang masyarakat Nunang yang konon berasal dari Minangkabau dan sebagian lagi dari Kerajaan Bima. Selain itu, terdapat sebuah gereja tua di tepian danau yang merupakan pusat penyebaran agama katolik pertama di Desa Wae Sano dan sekitarnya. Gereja ini belum pernah mengalami renovasi sehingga arsitekturnya masih asli.
Bentang alam yang indah meliputi hutan, bukit, danau, serta flora dan fauna di sekitar danau adalah objek fotografi yang menarik untuk diabadikan. Matahari tenggelam juga nampak indah di kawasan ini untuk terekam dalam foto.
BERITA LENGKAP DI HALAMAN BERIKUTNYA
Halaman Berikutnya
0 Response to "Wisata Danau Sano Nggoang di Nusa Tenggara Timur"
Post a Comment